Headlines News :
Home » » Afghanistan tuntut militer as di hukum,atas pembakaran al-quran

Afghanistan tuntut militer as di hukum,atas pembakaran al-quran

Written By beritalamongan on Jumat, 02 Maret 2012 | Jumat, Maret 02, 2012

News kota- Para Sekjen PBB untuk Afghanistan menyerukan tindakan disipliner bagi mereka bertanggung jawab atas pembakaran Al Quran di sebuah pangkalan militer AS pekan lalu. Insiden itu memicu hari protes mematikan dan serangan di seluruh negara di mana sebanyak 30 tentara Amerika dan empat Afghanistan tewas.

Berbicara dalam konferensi pers di Kabul, Jan Kubis, kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan, mencoba menjauhkan organisasi dari pembakaran buku suci Islam dan materi keagamaan lainnya oleh personel militer AS di Bagram Air Base di luar Kabul.

"Kami sangat terluka PBB melihat bahwa bagian lain dari masyarakat internasional, militer internasional, karena kesalahan, tapi diizinkan jenis penodaan Al-Quran," katanya.

Kubis juga memuji Presiden Barack Obama dan pejabat AS lainnya untuk tulus meminta maaf atas kesalahan itu, dan ia menyerukan tindakan disipliner terhadap mereka yang terlibat dalam pembakaran Al Quran. Militer AS sedang melakukan penyelidikan atas masalah yang dapat menyebabkan tuntutan pidana atau hukuman administratif lebih ringan sesuai dengan peraturan militer AS.


Kepala misi PBB di Afghanistan juga mengutuk kekerasan yang terjadi selama protes yang diikuti pembakaran Al Quran. Namun, ia mencatat bahwa sebagian besar demonstrasi damai.

Protes memiliki untuk sebagian besar berakhir. Tetapi pada orang bersenjata hari Kamis, dilaporkan baik tentara Afghanistan atau militan yang menyamar, menewaskan dua tentara NATO di Kandahar. Itu adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan yang menargetkan anggota koalisi pimpinan AS. Pada tanggal 25 Februari, dua perwira militer AS dibunuh di Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, yang mendorong komandan NATO untuk mengingat semua penasihat militer dari lembaga Afghanistan.

Kubis juga menarik staf PBB setelah serangan terhadap fasilitas PBB di Kunduz, di Afghanistan utara. Namun dia mengatakan penarikan itu hanya sementara.

"Jadi kita tidak meninggalkan Kunduz," kata Kubis "Kami tidak meninggalkan tempat lain di mana juga kita melihat beberapa orang yang mencoba membujuk orang melawan kami.. Tapi kita harus memastikan bahwa penduduk di tempat di mana kami memiliki kantor kami menginginkan kita. "

Presiden Obama juga menekankan bahwa kekerasan terakhir di Afghanistan tidak akan mengubah rencana pemerintahnya untuk secara bertahap menarik pasukan dan menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada pasukan Afghanistan pada akhir 2014.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011. . - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Free Coupons